Fase Pengobatan Jerawat (Akne Vulgaris): Mengerti Dua Tahap Penting agar Kulit Tetap Bersih

Jerawat (akne vulgaris) sering dianggap sebagai masalah kulit sementara. Namun kenyataannya, jerawat bisa menjadi kondisi kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang. Banyak orang hanya fokus pada pengobatan di awal, lalu berhenti saat jerawat sudah membaik. Padahal, ini adalah salah satu kesalahan paling umum yang bisa menyebabkan jerawat kambuh lagi.

Pengobatan jerawat idealnya dibagi menjadi dua fase utama:

  1. Fase Akut (Pengendalian)
  2. Fase Maintenance (Perawatan Pemeliharaan)

Mari kita bahas satu per satu dengan bahasa yang mudah dimengerti.

1. Fase Akut: Saat Jerawat Aktif Harus Dikendalikan

⏳ Berlangsung: 3–9 bulan (tergantung beratnya jerawat)

Fase ini adalah tahap di mana jerawat masih aktif: muncul komedo, jerawat merah meradang, bahkan jerawat besar bernanah. Fokus utama di fase ini adalah mengendalikan peradangan, mengurangi jumlah jerawat baru, dan mencegah terbentuknya bekas luka.

�� Tujuan fase akut:

  • Mengurangi jerawat aktif
  • Mengontrol produksi minyak berlebih
  • Membunuh bakteri penyebab jerawat (C. acnes)
  • Mencegah munculnya bekas luka jerawat

 Jenis pengobatan yang umum digunakan:

  • Produk skin care care over the counter (OTC) yang dijual bebas yang mengandung seperti asam salisilat (BHA), niacinamide, tea tree oil, sulfur, dan retinoid ringan (misalnya retinol dan retinal). Jika jerawat yang diderita masih jerawat dengan keparahan ringan, terapinya masih bisa dengan skin care yang dijual bebas. Namun, jika jerawat yang diderita dengan keparahan sedang hingga berat, segera berkonsultasi dengan dokter sepsialis kulit terdekat untuk mendapatkan terapi yang tepat.
  • Jika jerawat denga keparahan sedang hingga berat, dokter akan menambahkan obat resep seperti:
    • Retinoid topikal kuat
    • Antibiotik topikal
    • Antibiotik oral
    • Terapi hormonal pada wanita (misalnya pil KB)
    • Isotretinoin untuk jerawat sangat berat

Hasil pengobatan biasanya baru terlihat jelas dalam waktu 8 minggu. Maka dari itu, jangan buru-buru menyerah jika belum ada perubahan dalam 1–2 minggu pertama. Fase ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi.

2. Fase Maintenance: Menjaga agar Jerawat Tidak Kambuh

 Berlangsung: bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung kebutuhan

Setelah jerawat mulai terkendali, jangan langsung berhenti semua perawatan! Banyak orang menghentikan penggunaan produk saat kulit mulai bersih, padahal jerawat bisa kambuh dalam beberapa minggu jika pengobatan dihentikan terlalu cepat.

�� Tujuan fase maintenance:

  • Mencegah jerawat kambuh
  • Menjaga pori-pori tetap bersih
  • Menstabilkan kondisi kulit agar tetap sehat

�� Jenis perawatan maintenance:

  • Retinoid topikal tetap digunakan sesuai anjuran dokter
  • Benzoyl peroxide bisa dipakai 2–3 kali seminggu sebagai pencegahan
  • Gunakan pelembap non-komedogenik dan sunscreen agar kulit tetap sehat
  • Hindari faktor pencetus: stres, makanan tinggi gula, begadang

Perawatan di fase maintenance biasanya lebih ringan dibanding fase akut, dan bisa disesuaikan berdasarkan jenis kulit dan respons sebelumnya. Jika perawatan dihentikan terlalu cepat, pori-pori bisa kembali tersumbat, dan jerawat bisa muncul lagi.

Kenapa Jerawat Bisa Kambuh Lagi?

Jerawat bukan hanya masalah permukaan kulit. Ia melibatkan hormon, produksi minyak berlebih, bakteri, dan peradangan. Meskipun kulit terlihat sudah bersih, faktor internalnya bisa tetap ada. Inilah kenapa perawatan jangka panjang penting, terutama dengan bahan yang bisa menjaga pori tetap bersih dan kulit tetap stabil.

Kesimpulan

Mengobati jerawat bukan sprint singkat, tapi lebih seperti maraton. Dengan memahami bahwa ada fase akut (3–9 bulan) dan fase maintenance (jangka panjang), kamu bisa lebih sabar dan terarah dalam perjalanan mengatasi jerawat. Tetap konsisten, gunakan produk yang sesuai, dan jangan ragu berkonsultasi ke dokter kulit jika butuh bantuan lebih lanjut.


Referensi Ilmiah dan Klinis:

  1. Thiboutot D, Gollnick H, Bettoli V, et al. (2009). New insights into the management of acne: An update from the Global Alliance to Improve Outcomes in Acne. J Am Acad Dermatol. 60(5 Suppl):S1–50.
  2. Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 74(5):945–973.e33.
  3. Layton AM, Thiboutot DM, Gollnick HP. (2021). Identifying and managing acne treatment failure: Toward a definition and classification. J Eur Acad Dermatol Venereol. 35(3): 605–614.
  4. NICE Guideline NG198. (2021). Acne vulgaris: management. National Institute for Health and Care Excellence (UK).
  5. Tan J, Thiboutot D, Gollnick H. (2021). BPO-based combination therapies provide optimal efficacy and resistance prevention in acne. J Drugs Dermatol. 20(1):56–60.

About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these

No Related Post