Fase Pengobatan Jerawat (Akne Vulgaris): Mengerti Dua Tahap Penting agar Kulit Tetap Bersih

2025-04-15 | Oleh: dr. Dia Febrina, Sp.DVE Founder dr. Derm skin care

Jerawat (akne vulgaris) sering dianggap sebagai masalah kulit sementara. Namun kenyataannya, jerawat bisa menjadi kondisi kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang. Banyak orang hanya fokus pada pengobatan di awal, lalu berhenti saat jerawat sudah membaik. Padahal, ini adalah salah satu kesalahan paling umum yang bisa menyebabkan jerawat kambuh lagi.

Pengobatan jerawat idealnya dibagi menjadi dua fase utama:

  1. Fase Akut (Pengendalian)
  2. Fase Maintenance (Perawatan Pemeliharaan)

Mari kita bahas satu per satu dengan bahasa yang mudah dimengerti.

1. Fase Akut: Saat Jerawat Aktif Harus Dikendalikan

⏳ Berlangsung: 3–9 bulan (tergantung beratnya jerawat)

Fase ini adalah tahap di mana jerawat masih aktif: muncul komedo, jerawat merah meradang, bahkan jerawat besar bernanah. Fokus utama di fase ini adalah mengendalikan peradangan, mengurangi jumlah jerawat baru, dan mencegah terbentuknya bekas luka.

��� Tujuan fase akut:

��� Jenis pengobatan yang umum digunakan:

Hasil pengobatan biasanya baru terlihat jelas dalam waktu 8 minggu. Maka dari itu, jangan buru-buru menyerah jika belum ada perubahan dalam 1–2 minggu pertama. Fase ini membutuhkan kesabaran dan konsistensi.

 

2. Fase Maintenance: Menjaga agar Jerawat Tidak Kambuh

⏳ Berlangsung: bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung kebutuhan

Setelah jerawat mulai terkendali, jangan langsung berhenti semua perawatan! Banyak orang menghentikan penggunaan produk saat kulit mulai bersih, padahal jerawat bisa kambuh dalam beberapa minggu jika pengobatan dihentikan terlalu cepat.

��� Tujuan fase maintenance:

��� Jenis perawatan maintenance:

Perawatan di fase maintenance biasanya lebih ringan dibanding fase akut, dan bisa disesuaikan berdasarkan jenis kulit dan respons sebelumnya. Jika perawatan dihentikan terlalu cepat, pori-pori bisa kembali tersumbat, dan jerawat bisa muncul lagi.

 

Kenapa Jerawat Bisa Kambuh Lagi?

Jerawat bukan hanya masalah permukaan kulit. Ia melibatkan hormon, produksi minyak berlebih, bakteri, dan peradangan. Meskipun kulit terlihat sudah bersih, faktor internalnya bisa tetap ada. Inilah kenapa perawatan jangka panjang penting, terutama dengan bahan yang bisa menjaga pori tetap bersih dan kulit tetap stabil.

Kesimpulan

Mengobati jerawat bukan sprint singkat, tapi lebih seperti maraton. Dengan memahami bahwa ada fase akut (3–9 bulan) dan fase maintenance (jangka panjang), kamu bisa lebih sabar dan terarah dalam perjalanan mengatasi jerawat. Tetap konsisten, gunakan produk yang sesuai, dan jangan ragu berkonsultasi ke dokter kulit jika butuh bantuan lebih lanjut.

 


 

Referensi Ilmiah dan Klinis:

  1. Thiboutot D, Gollnick H, Bettoli V, et al. (2009). New insights into the management of acne: An update from the Global Alliance to Improve Outcomes in Acne. J Am Acad Dermatol. 60(5 Suppl):S1–50.
  2. Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, et al. (2016). Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 74(5):945–973.e33.
  3. Layton AM, Thiboutot DM, Gollnick HP. (2021). Identifying and managing acne treatment failure: Toward a definition and classification. J Eur Acad Dermatol Venereol. 35(3): 605–614.
  4. NICE Guideline NG198. (2021). Acne vulgaris: management. National Institute for Health and Care Excellence (UK).
  5. Tan J, Thiboutot D, Gollnick H. (2021). BPO-based combination therapies provide optimal efficacy and resistance prevention in acne. J Drugs Dermatol. 20(1):56–60.